Kedungwadas, Bagi warga desa Kedungwadas, Cikedondong, Ketajaya (kec. Gandrung) khususnya yang wilayahnya dilewati jalur sungai perlu ekstra waspada tiap kali musim penghujan datang, pasalnya kebiasaan banjir sudah menjadi rutinitas tahunan yang acap kali menjadi momok yang menakutkan. (Banjir kembali melanda Wilayah Kecamatan Bantarsari)

Kondisi Malam Masjid Baitus salam Dusun Kedungwalam pada jam 11:00 WIB
Banjir terakhir terjadi sekitar tahun 2020 di wilayah dusun Kedungwadas dan Gunungsari menjadi banjir terparah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Terang saja di jalan desa wilayah Legok saja yang biasanya ketinggian air hanya 140 cm, waktu itu mencapai 170 Cm dengan arus yang sangat deras.
Karena Banjir tersebut, diperkirakan kerugian mencapai Ratusan juta rupiah. Hampir separo lebih binatang ternak warga hilang dan banyak yang ditemukan mati di kandang karena tidak terselamatkan.
Selang waktu dua tahun berlalu, hari Ahad, 26 Juni 2020 sekitar jam 17.00 WIB kembali kentongan berbunyi sebagai tanda bencana datang sembari teriakan “banjir-banjir” berkumandang di daerah dusun Gunungsari Kedungwadas.
Kronologi
Bermula ketika hujan sejak siang sekitar pukul 12.00 WIB tak kunjung usai, hingga luapan sungai Ciaur menggenangi karangan-karangan rumah dan sebagian rumah warga yang pondasinya rendah.
Bacaan banjir kali ini hanya luapan sungai Ciaur yang menampung debit air dari Lumbir Banyumas, dan Karang Pucung.
Sekitar jam 14: 00 WIB sebagian wilayah kecamatan Karangpucung juga sudah terdampak luapan air yang kemudian menjalar ke wilayah Hilir sungai Ciaur.

Sampai malam tadi sekitar jam 03:00 WIB banjir sudah mulai surut. Banjir kembali melanda Wilayah Kecamatan Bantarsari Bahkan wilayah Kedungsalam Desa Cikedondong yang terdampak paling ekstrem juga sudah ada tanda-tanda penurunan debit air. Hanya saja jalan di wilayah dukuh sawah Cikedondong komplek Jembatan yang masih terlihat genangan air setinggi perut orang dewasa sekitar 130 cm. Karena hal itu, akses jalan dari Balaidesa Cikedondong menjuju Kedungsalam, Kedungwadas dan sekitarnya terhambat.
Kondisi terparah adalah dusun Kedungsalam Desa Cikedondong, ketinggian air mencapai 170 Cm dengan arus deras.
Camat Bantarsari Drs. Hari Winarno M.Si melaporkan dalam grup WhatsApp Jumlah warga terdampak sekitar 186 KK, 698 jiwa mengungsi ke rumah -rumah tetangga yang tidak terdampak.